
Part 8 – Pendidikan Islam di Myanmar (The Last Info From PPDB Asean)
Secara umum pendidikan di Myanmar berbeda dengan model pendidikan kita. Usia 4 Dan 5 tahun anak-anak memasuki sekolah taman kanak-kanak. Sekolah dasar dimulai sejak anak – anak berusia 6 tahun.
Jenjang pendidikan dasar dan menengah ditempuh hanya selama 10 tahun, mulai kelas 1 sampai kelas 10. Ujian akhir dilaksanakan setelah menyelesaikan 10 level. Tidak ada UN SD maupun SMP.
Setelah ujian akhir para siswa akan menunggu 1 tahun untuk mengetahui kelulusan dan mendaftar kuliah, yang hasilnya juga akan diketahui setahun kemudian.
Jika siswa tidak mampu naik ke level yang lebih tinggi, maka mereka akan berhenti sekolah. Atau mereka belajar di sekolah keagamaan yang setelah tamatpun mereka tidak mendapatkan pengakuan dari pemerintah.
Di Khawthaung kami berkunjung ke beberapa sekolah Islam. Walaupun sekolah ini tdk mendapat pengakuan dari pemerintah (apalagi bantuan), namun sekolah-sekolah tersebut sangat berperan dalam menjaga Identitas keislaman masyarakat Muslim di sana.
Usia para siswa di madrasah-madrasah tersebut amatlah beragam karena mereka adalah siswa/i yang belajar di sekolah-sekolah umum dan juga ada yang berasal dari siswa/i yang gagal naik ke level yang lebih tinggi. Dengan demikian kita menemukan ada siswa berusia 6 tahun belajar satu kelas dengan siswa yang berusia 12 tahun.
Jadilah sekolah Islam di Myanmar seperti dulu kita mengaji di surau. Bedanya adalah kita hanya belajar mengaji dengan seorang guru walaupun usia muridnya berbeda-beda. Tetapi mereka selain belajar mengaji bersama di dalam kelas yang sangat sederhana, juga belajar Fiqh, Nahwu dan Sharaf padahal umur mereka ada yang 10, 15 atau bahkan 18 th.
Pendidikan Islam di Myanmar sangat jauh tertinggal, kondisi ini membutuhkan perhatian yang sungguh-sungguh agar eksistensi mereka tidak punah.
Beberapa siswa yang sekarang sudah level 6 di sekolah-sekolah pemerintah, dan juga belajar di pagi ataupun sore hari, yang sebahagiannya menggunakan bahasa melayu di madrasah-madrasah di Myanmar kami tawarkan utk belajar di Perguruan Islam Ar Risalah. Ini sebagai bagian tanggung jawab sosial Ar Risalah untuk menebarkan keberkahan di negara – negara Asean, terutama dari negara yang berpenduduk minoritas Islam.
Semoga Allah memberi kemudahan.
Maka misi Asean untuk PPDB tahun ini komplit. Alhamdulillah. Misi selanjutnya adalah PPDB Luar Provinsi pada 24/25 Desember 2019.
*Catatan Ustadz Muhammad Saleh Zulfahmi, Lc., MA – Pimpinan Perguruan Islam Ar Risalah
Editor: Harun AR
#PPDB Luar Negeri #Arrisalah keren #Ayo masuk Arrisalah