Fani Muthmainnah : Menggapai Asa

Namanya Fani Muthmainnah anak pertama dari empat orang bersaudara. Tinggal dikota Pariaman Sumatera Barat dirumah sederhana peninggalan orang tua bundanya. Sekarang Fani sedang menempuh pendidikan kelas tiga Sekolah Menengah Pertama di Perguruan Islam Ar Risalah. Menjadi harapan pertama sekaligus orang pertama yang dituntut mengerti dengan kondisi keluarga dari berbagai aspek. Sejak tiga tahun lalu semenjak Fani secara sah menjadi bagian dari keluarga besar Perguruan Islam Ar Risalah Bundanya secara tidak lansung mulai menanggung peran sebagai single parent, untuk alasan yang tidak mereka ketahui sampai saat ini. Menjadi tulang punggung keluarga sekaligus ibu rumah tangga dengan empat orang anak terbaik bukan sesuatu yang mudah. Pun Fani sebagai anak pertama juga dituntut untuk mengerti dengan keadaan tanpa harus diingatkan. Terbukti dari prestasinya dan tiga tahun bertahan disekolah terbaik.

Fani adalah penghafal Al-Qur’an yang diunggulkan diantara teman-temannya, saat ini Fani sudah menyelesaikan hafalan 15 Juznya. Aktif dalam kegiatan camp tahfidz 30 Juz yang diadakan disekolah. Prestasi akademiknya pun termasuk kedalam sepuluh besar dikelas. Aktif mengikuti kegiatan keorganisasian divisi Ruhiyah Badan Eksekutif Siswi yang fokus mendisiplinkan kondisi asrama dan sekolah yang kondusif untuk beribadah secara berjamaah. Dikalangan teman-temannya Fani dikenal sebagai anak yang berakhlak baik dan memiliki karakter terpelajar. Seringkali menjadi pembaca Al-Qur’an dalam pembukaan acara-acara karna juga tertarik dibidang Tilawatil Qur’an. Dengan kondisi khusus yang dimilikinya Fani masih bisa menjadi siswi berprestasi  dengan karakter qur’ani, disaat anak-anak sebayanya belum dituntut mengerti dengan keadaan dan dewasa sebelum waktunya.

Fani adalah salah satu penerima beasiswa Gerakan Orang Tua Asuh (GNOTA) yang diadakan dan dikelola oleh Yayasan Waqaf Ar Risalah dan Risalah Charity. Kesempatan yang diberikan kepadanya sudah dibayar dengan prestasi-prestasi dan akhlak yang baik. Fani dan bundanya sebagai salah satu penerima GNOTA juga menyampaikan ucapan terimakasih kepada donator GNOTA yang sudah berpartisipasi dalam program ini. Harapan kedepannya semoga program ini semakin berkembang dan dapat melahirkan fani fani yang lain dikemudian hari. Keterbatasan tidak pernah menjadi penghambat melainkan batu loncatan bagi orang-orang yang mau melihat dari kaca mata berbeda karna tidak satu kejadian yang luput dari campur tangan Allah didalamnya.